HOT PROMO


WARUNG CEKER PINDAH LOKASI! Kunjungi lokasi baru Warung Ceker di Kompleks Restoran Everyday, Jl. Prof. DR. Satrio No. 21 - Belakang Wisma Metropolitan - Karet Kuningan, Jakarta

Monday, July 24, 2006

CEKER CEKER DI WARUNG CEKER



Update: Minggu, 16/07/2006, 04:20 wib

Teriring ucapan terimakasih untuk Mbak Dian dan Mas Lucky dari WARTA KOTA

Sumber:
- Seperti tertulis di WARTA KOTA edisi Minggu, 16 Juli 2006 halaman 5 Rubrik KULINER
- Baca artikelnya online di Kompas Cyber Media: http://www.kompas.co.id/jalanjalan/news/0607/16/042001.htm




Apa yang terpikir di benak Anda bila mendengar ceker ayam? Mungkin yang Anda tahu, ceker ayam itu hanya untuk makanan balita atau untuk kaldu sayur. Atau bagi yang tidak suka ceker malah berpikir, apa enaknya makan ceker yang dagingnya cuma se–uprit?


Terus terang, Anda tidak salah jika punya pikiran seperti itu. Tapi jika Anda sudah mencoba datang ke Warung Ceker, paradigma Anda tentang ceker pasti berubah total. Bisa–bisa Anda dibuat ketagihan dengan ceker–ceker di Warung Ceker.


Bagi para penggemar ceker ayam, pasti deh dibela–belain untuk menggerogoti dan rela mengotori tangan. Karena ternyata ceker tidak hanya dibuat kaldu saja, melainkan enak juga untuk dimakan dengan mi ayam, sup, dim sum dan masih banyak lagi.


Untuk memenuhi selera para penggemar ceker, Anda bisa mencicipi variasi hidangan berbasis ceker di Warung Ceker (warcek). Lokasinya berada di food court I Mal Ambasador, lantai 4, Jakarta Selatan. Walau baru dua bulan, sepertinya sudah menjadi tempat favorit bagi para penggila ceker.


"Wah, kayaknya nih harus balik lagi ngajak keluarga. Belum pernah ada tempat yang menyediakan khusus menu ceker. Biasanya cuma soto atau bakso yang dikasih ceker. Itu pun nggak seempuk ini lho rasanya," ujar Uki (32), salah seorang karyawan yang bekerja di kawasan Mega Kuningan.


Menu yang menjadi andalan di Warung Ceker antara lain dim sum ceker, mi warcek spesial, sop ceker, ceker kuah, bakso ceker, angsiu ceker. Tapi yang favorit atau paling laris adalah mi ayam ceker dan dim sum.


"Kami berdua penggemar ceker, tapi susah banget mencari tempat yang mengkhususkan pada masakan ceker. Kalau mau yang enak, pasti mahal harganya. Mau yang murah di pinggir jalan, kurang enak. Jadinya kita buat saja warung ceker ini," ujar Yones K Pellokila dan Richard B Kurniawan, pemilik Warung Ceker kepada Warta Kota di warungnya belum lama ini.


Ternyata menikmati ceker ayam di Warung Ceker tidak sesulit yang dibayangkan. Cukup mudah melepas daging ceker hingga hanya tinggal tulang–tulangnya saja. Bumbunya meresap dan daging ceker agak gemuk, serta tidak berasa amis. Apa ya rahasianya?


Menurut Yones, untuk bisa membuat ceker tidak amis dan empuk, rahasianya terletak pada saat pengolahan dan pembubuhan bumbu–bumbu. Setelah kulit ceker benar–benar bersih, diberi garam, jeruk nipis dan bumbu khusus lalu diremas–remas. Setelah itu ceker digoreng dan direndam air dingin. Untuk empuknya dimasukan ke panci presto.


"Beberapa kali kita lakukan percobaan, mulai dari lihat resep di internet sampai akhirnya kita modifikasi resep tersebut. Yang jadi kelinci percobaan teman–teman kantor," kata Yones yang sempat menjadi pengacara itu.


Setiap harinya Warung Ceker ini bisa menghabiskan 3 kg ceker, tapi pada Sabtu–Minggu mencapai 7 kg ceker. Untuk mendapatkan ceker ayam di pasar juga tidak mudah, pasalnya ceker saat ini sudah menjadi primadona di kalangan pedagang makanan dan pengusaha restoran. Untuk mendapatkannya harus pesan dulu.


Ceker ayam memang banyak gizinya, tidak salah kalau para ibu suka memasakkan makanan buat balitanya dengan kaldu ceker. Di dalam ceker ayam banyak mengandung protein yang tardapat pada kulit, otot, tulang dan kolagen. Ceker ayam juga mengandung zat kapur dan sejumlah mineral.


Setiap bulannya bisa dipastikan ada menu baru yang dicobakan pada para pelanggannya, untuk bulan ini ada tongseng ceker. Rencananya bulan depan akan ada nasi goreng ceker. "Menu baru ini kami adakan pada Sabtu–Minggu. Kita ingin tahu respon mereka bagaimana. Kalau memang ternyata nggak disukai, ya tidak dimasukkan dalam daftar menu," tutur Richard yang juga berencana ingin mencoba mengolah ceker ayam dengan resep masakan tradisional lainnya.


Minumannya juga cukup bervariasi, terutama untuk jusnya. Seperti man kiss juice (campuran mangga dan sunkist), choco rich juice (jus pisang susu coklat), banana berry juice (pisang dan strawberi), frezz mood juice (jus timun, belimbing, dan jeruk), papa jo juice (jus pepaya dan mangga).


Harganya pun cukup terjangkau, seporsi dim sum atau angsiu ceker (isi lima) hanya Rp 8.000. Mi ayam dan bakso ceker rata–rata Rp 9.000 dan Rp 10.000 per porsi. Paling mahal Rp 12.000 untuk mi warcek spesial. Minumannya berkisar Rp 3.000 dan Rp 10.000.


Bagi Anda yang tidak suka ceker, juga tersedia paket ayam goreng presto (ayam, tahu, nasi, lalapan, dan sambal). Harganya Rp 12.000 per porsi. Malahan sebagai promosi ada paket plus minuman seharga Rp 15.000.


Warung Ceker juga bisa menerima pesanan dalam jumlah besar, mereka menawarkan nasi uduk ayam goreng presto dan paket meeting.


FRIENDSTER

Sebagai ajang untuk promosi, Richard memanfaatkan situs friendster yang sedang booming saat ini. Dengan alamat http:// www.friendster.com/warungceker , Anda bisa melihat aneka menu Warung Ceker dalam bentuk foto. Serta ada daftar menu plus harga. "Orang kantoran pastinya nggak kaget lagi dengan teknologi internet. Pastilah tahu friendster. Ini juga ajang promosi gratis, tidak perlu biaya besar," kata pria yang juga bekerja di salah satu pusat perbelanjaan di kawasan Jakarta Barat itu. (Warta Kota/dam)